Minggu, 02 Maret 2014

MOVE ON! Sebab Kecewa Berarti Kalah



Cinta dan patah hati adalah dua hal berlawanan tapi sukar untuk dipisahkan. Siapapun yang mengaku pernah mengecap cinta pastilah pernah pula mencecap patah hati, kecewa minimal.

Tak menjadi soal sebenarnya, karena saya sepakat dengan isi buku ini,
“…apapun di dunia ini pasti akan menemui hambatan dan memiliki resiko kegagalan. Tapi simaklah pepatah penawar ini: Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Maka nikmatilah semuanya sebagai proses.” (hal 35)

“…Nikmati saja prosesnya. Selama kemarahan tersebut diarahkan pada hal-hal yang baik maka semuanya akan berujung kebaikan pula” (hal 36)

Buku Move on ini, mengajak pembaca mengenali bermacam-macam jenis cinta, dan pada akhirnya menyadarkan pembaca, bahwa cinta tertinggi hanyalah untuk Allah. 

Kita tak berhak menjadikan manusia atau benda apapun sebagai hal yang paling kita cinta melebihi apapun. Sebab cinta yangterlahir tanpa adanya keimanan, tanpa menempatkan cinta tersebut sesuai porsinya dan tidak menempatkan Allah di piramida cinta yang tertinggi, hanya akan menimbulkan cinta buta. Cinta yang tidak memperdulikan benar atau salah. Cinta yang hanya mengikuti keinginan hati.
  (hal9-10)

Selanjutnya, penulis mengajak pembaca mengendalikan rasa marah dengan merenungkan salah satu hadist Rasulullah saw.

“Dari abu Hurairah ra.: Seseorang berkata kepada Nabi saw, “berwasiatlah kepadaku.” Beliau bersabda, “Jangan Marah!” Orang itu mengulangi perkataannya beberapa kali dan beliau bersabda , ‘Jangan marah!”
(HR Bukhari)

Imam Nawawi rohimahulloh mengatakan, “Makna jangan marah yaitu janganlah kamu tumpahkan kemarahanmu.”
Bagaimanapun marah itu pada hakikatnya adalah tabiat dasar manusia sehingga larangan yang termaktub dalam hadist tersebut tidaklah tertuju pada rasa marah itu sendiri,melainkan agar kita menguasai diri ketika rasa marah itu muncul sehingga kemarahan tersebut tidak menimbulkan dampak yang tidak baik dan bisa jadi kita sesali di kemudian hari.

Penulis juga memberi beberapa tips sesuai tuntunan Nabi saw dalam menanggulangi kemarahan yang tengah mengguncang jiwa. Sekaligus mengajak pembaca untuk memanfaatkan energi meluap-luap dari kemarahan itu untuk melakukan hal-hal baik. Sehingga kemarahan itu menjadi sebuah marah yang positif.

Selanjutnya penulis menyajikan kisah-kisah nyata mereka yang menggunakan energi marah dari kekecewaan sebagai stimulus untuk membalik keadaan dan menjadi orang sukses yang akhirnya berbahagia. Kisah nyata yang benar-benar mampu memberi ibrah bagi pembacanya. 

Ditutup dengan 8 langkah untuk move on, buku ini sekali lagi memberi pencerahan bahwa bersama kesulitan, selalu ada kemudahan.

 
Jadi ketika cintamu berujung pada kekecewaan, jangan bersedih kawan. Just Move On! Kegagalan cintamu adalah sebuah proses untuk menemukan cinta sejatimu ^_^, insyaallah.




Judul: MOVE ON! sebab Kecewa berarti kalah
Penulis: Elita Duatnofa & Ita D. Azly
Penerbit: QultumMedia
ISBN: 979-017-268-0
Tahun: Oktober 2013



6 komentar:

Elita Duatnofa mengatakan...

Makasih banyak sudah ikutan mbaaak, waaaah peserta pertama nih. Ada reward khusus ga ya... Ehm ehm. :D

Sara Amijaya mengatakan...

whahaha.... peserta pertama tapi resensinya gak mantap.
aiiih...kalu dikasih reward khusus bolehlah,sekotak coklatpun jadi whehehe

Christanty Putri Arty mengatakan...

Wah mbaak..keren banget, gimana cara bikin review novel yang apik, santun dan berkualitas...slm kenal yaa mba :)

Sara Amijaya mengatakan...

walah christ....resensiku mah tergantung mood gak mengikuti kaidah resensi yg baik dan benar hehehe
salam kenal balik yaaa....

vimax asli mengatakan...

mantap kak, semoga ini bisa jadi inspirasi bagi semua, salam kenal

Yoekaa mengatakan...

Cinta tertinggi hanyalah untk Allah... kayaknya buku ini bagus banget dah... coba tak cari di gramedia apa masih ada

Posting Komentar