Kamis, 24 April 2014

Yang Tercinta: Memberi atau berkorban?





Membaca kisah Yang Tercinta, seolah melihat Bawers (Anggota komunitas Be A Writer) yang tengah bermain peran. Bagaimana tidak, lebih setengah nama tokoh di buku ini adalah nama para Bawers, sebut saja Anik, Rizky, Syifa, Sarah, Yusi, Rifka, dll. Tentu tidak menjadi heran, wong penulisnya ya salah satu Bawers ^_^.

Pada awalnya aku mengira akan disuguhi kisah cinta remaja dengan penuturan bahasa puitis nan mendayu-dayu. Tapi ternyata Nyi PD berhasil menyuguhkan kisah Yang Tercinta ini dengan penuturan yang crunchy


Kisahnya sendiri, memang cukup umum. Bagaimana seorang Wenda setelah berkali-kali gagal merajut kisah kasih akhirnya menyadari bahwa ia jatuh cinta pada sahabatnya sendiri, Ruben. Sayangnya Ruben sudah memiliki pacar, Meta, perawat yang judesnya ampun-ampunan. 

Kemudian ada Arbi, yang ternyata diam-diam menyukai Wenda. Yang karena cintanya pada Wenda, akhirnya memilih pacaran dengan Meta. Ada pula Adit, cowok cakep yang ternyata gay, salah satu gebetan wenda juga. Ya, pokoknya begitulah *_*. Ada kan kisah cinta yang ribet? Nah kisah ini seperti itu deh, jalinan hatinya berputar-putar. Galaunya masih khas remaja. 

Kisah ini juga dilengkapi kisah persahabatan Wenda and the gank. Rasanya terlalu banyak nama sahabat Wenda yang dituturkan, yang pada dasarnya tidak mempengaruhi jalannya cerita. Tapi kehadiran mereka, memberi efek kuat pada karakter Wenda.

Sedikit mengganjal adalah kondisi di tempat kerja Wenda. Sebuah kantor PJTKI. Mmmm….apa memang wajar seorang bos memberi angpau dan membiarkan pesta kejutan di ulang tahun staffnya yang notabene hanya staff biasa? Terlebih ini kehidupan di kota besar gitu loh. Rasanya kekeluargaan yang sekental itu sudah jarang dijumpai. 

Satu lagi, di bagian akhir ada adegan kissing yang menurutku jika tak ada pun tak apa-apa bahkan lebih baik *_^.

Untukku yang sudah cukup berumur (halah), kisah ini cukup menghibur meski bagian galau-galaunya itu gak aku banget deh (hohoho). Terlebih buku ini dipenuhi quotes manis dan bijak. Membuat waktu terasa pendek ketika menikmati perjalanan hati Wenda untuk menemukan siapa sebenarnya cinta sejatinya. Perjalanan hati mungkin kisah biasa, tapi proses pendewasaan cinta dan cara pandang tokoh-tokoh di kisah ini sangat layak diapresiasi.

Dan jujur saja, setelah 100 lebih antologi, 1 memoar, 2 novel solo, dan kali ini Yang tercinta, aku percaya ke depannya Nyi PD akan menjadi salah satu penulis cemerlang negri ini.

Berikut beberapa quotes favoriteku:

“Aku hanya ingin menjadi rumah
Saat kau lelah dan mulai kehilangan arah
Aku tak peduli meski kau pergi berhari-hari dan tak kembali
Aku akan selalu menanti
Karena aku Cuma ingin menjadi rumah
Yang merindumu untuk selalu kau singgah…” (blurb)

“Hidup adalah tentang menghargai kenangan, dan belajar dari masa lalu.” Hal (54)

“Kesetiaan cinta bisa dilihat dari pengorbanannya, bukan pemberiannya.Karena setiap orang bisa memberi, tapi tidak dengan pengorbanan” Hal (225)
 =============================


Judul: Yang Tercinta
Penulis: Nyi Penengah Dewanti
Penerbit: Zettu
Tahun terbit: 2014
ISBN: 978-602-7999-99-2

2 komentar:

Nyi Penengah mengatakan...

bundddddd makasih banyak yaaaaaa <3

Fenita mengatakan...

Wah, aku belom kesampaian nih baca satupun buku NYi PD... :(

Baca resensi Mbak Sarah, bikin penasaran...

Posting Komentar