Membaca kisah Yang Tercinta, seolah
melihat Bawers (Anggota komunitas Be A Writer) yang tengah bermain peran.
Bagaimana tidak, lebih setengah nama tokoh di buku ini adalah nama para Bawers, sebut saja Anik, Rizky, Syifa,
Sarah, Yusi, Rifka, dll. Tentu tidak menjadi heran, wong penulisnya ya salah
satu Bawers ^_^.
Pada awalnya aku mengira akan
disuguhi kisah cinta remaja dengan penuturan bahasa puitis nan mendayu-dayu.
Tapi ternyata Nyi PD berhasil
menyuguhkan kisah Yang Tercinta ini
dengan penuturan yang crunchy.
Kisahnya sendiri, memang cukup umum.
Bagaimana seorang Wenda setelah berkali-kali gagal merajut kisah kasih akhirnya
menyadari bahwa ia jatuh cinta pada sahabatnya sendiri, Ruben. Sayangnya Ruben
sudah memiliki pacar, Meta, perawat yang judesnya ampun-ampunan.
Kemudian ada Arbi, yang ternyata
diam-diam menyukai Wenda. Yang karena cintanya pada Wenda, akhirnya memilih
pacaran dengan Meta. Ada pula Adit, cowok cakep yang ternyata gay, salah satu
gebetan wenda juga. Ya, pokoknya begitulah *_*. Ada kan kisah cinta yang ribet?
Nah kisah ini seperti itu deh, jalinan hatinya berputar-putar. Galaunya masih
khas remaja.
Kisah ini juga dilengkapi kisah
persahabatan Wenda and the gank. Rasanya terlalu banyak nama sahabat Wenda yang
dituturkan, yang pada dasarnya tidak mempengaruhi jalannya cerita. Tapi
kehadiran mereka, memberi efek kuat pada karakter Wenda.
Sedikit mengganjal adalah kondisi di
tempat kerja Wenda. Sebuah kantor PJTKI. Mmmm….apa memang wajar seorang bos
memberi angpau dan membiarkan pesta kejutan di ulang tahun staffnya yang
notabene hanya staff biasa? Terlebih ini kehidupan di kota besar gitu loh.
Rasanya kekeluargaan yang sekental itu sudah jarang dijumpai.
Satu lagi, di bagian akhir ada
adegan kissing yang menurutku jika tak
ada pun tak apa-apa bahkan lebih baik *_^.
Untukku yang sudah cukup berumur
(halah), kisah ini cukup menghibur meski bagian galau-galaunya itu gak aku
banget deh (hohoho). Terlebih buku ini dipenuhi quotes manis dan bijak. Membuat
waktu terasa pendek ketika menikmati perjalanan hati Wenda untuk menemukan
siapa sebenarnya cinta sejatinya. Perjalanan hati mungkin kisah biasa, tapi
proses pendewasaan cinta dan cara pandang tokoh-tokoh di kisah ini sangat layak
diapresiasi.
Dan jujur saja, setelah 100 lebih
antologi, 1 memoar, 2 novel solo, dan kali ini Yang tercinta, aku percaya ke
depannya Nyi PD akan menjadi salah satu penulis cemerlang negri ini.
Berikut beberapa quotes favoriteku:
“Aku hanya ingin menjadi rumah
Saat kau lelah dan mulai kehilangan arah
Aku tak peduli meski kau pergi berhari-hari dan tak kembali
Aku akan selalu menanti
Karena aku Cuma ingin menjadi rumah
Yang merindumu untuk selalu kau singgah…” (blurb)
“Hidup adalah tentang menghargai kenangan, dan belajar dari
masa lalu.” Hal (54)
=============================
Judul: Yang Tercinta
Penulis: Nyi Penengah Dewanti
Penerbit: Zettu
Tahun terbit: 2014
ISBN: 978-602-7999-99-2
2 komentar:
bundddddd makasih banyak yaaaaaa <3
Wah, aku belom kesampaian nih baca satupun buku NYi PD... :(
Baca resensi Mbak Sarah, bikin penasaran...
Posting Komentar